CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Kamis, 07 Mei 2009

CINTA SEORANG IBU KEPADA ANAKNYA

Di setiap kisah sukses seorang manusia, pasti tersimpan kisah cinta yang luar biasa dan pengorbanan seorang ibu pada anaknya. Bagaimana tidak? Untuk melahirkan kita ke dunia ini, ibu kita harus bertaruh nyawanya dan menderita sakit yang amat sangat selama proses kelahiran. Bahkan, ibu kita rela menggotong-gotong kita selama 9 bulan! Betapa cintanya seorang ibu pada anaknya…
Begitu pula dalam kisah hidup saya yang naik turun seperti jet coaster, juga tersimpan kisah cinta yang tanpa syarat di usia ibu saya yang sudah menginjak 50 tahun. Pada hari ulang tahun ibu saya tersebut, saya jadi teringat kembali betapa besar jasa beliau dalam hidup saya. Saya sangat bersyukur bahwa hanya karena anugerah Tuhan yang luar biasa lah yang membuat saya bisa memiliki ibu yang begitu LUAR BIASA dalam hidup saya…

Ibu saya dilahirkan dari keluarga yang sangat miskin serta dibekali latar belakang pendidikan yang tidak terlalu tinggi. Walaupun demikian, ibu orang yang rajin membaca, cerdas dan pandai menyesuaikan diri ketika berbicara dengan orang-orang dari kalangan intelektual. Sampai pernah ada Doktor dari Korea yang bertanya pada saya, “Ibumu itu Doktor dalam bidang apa? Kok pintar sekali.” Saya hanya tersenyum simpul mendengar pertanyaan polos seperti itu… Yah begitulah ibu saya, orang yang bersahaja dan rendah hati…
Ibu orang yang sangat perhatian pada keluarga, dulu waktu saya kecil ibu selalu bangun pagi-pagi membuatkan sarapan sebelum saya berangkat ke sekolah. Hal inilah yang saya kagumi dari ibu saya. Ibu seakan-akan tidak kenal lelah melayani keluarga tanpa kenal pamrih. Cinta sejati memang selalu memberi tak harap kembali…

Ibu saya adalah ibu yang penuh kasih, ibu adalah inspirasi hidup saya. Ibu sangat perhatian pada gizi anak-anaknya. Ibu juga sering men-support saya habis-habisan saya di saat-saat terberat hidup saya: ibu selalu ada di samping saya waktu saya dikhianati partner bisnis saya, ketika duit saya dibawa lari orang lain, ketika saya harus putus dengan pacar saya, serta dengan sabar ibu mau menemani malam-malam panjang saya yang sangat melelahkan di bisnis percetakan hingga tidak tidur semalam suntuk. Cinta sejati itu sabar dan murah hati…

Love

Walaupun ada sisi lemah lembut dan sabar, di sisi yang lain ibu adalah orang yang sangat perfeksionis sehingga beliau mendidik saya dengan sangat keras. Ibu terus memaksa saya untuk tidak cepat berpuas diri sebagai anak yang mediocre. Saya jadi sering ditemani belajar semalam suntuk sampai jam 2 pagi. Ibu saya juga selalu menyemangati saya untuk berani ikut lomba ini itu. “Jangan pernah takut. Ibu selalu bersamamu…” begitu katanya yang selalu membuat saya bersemangat kembali menghadapi tantangan apapun. Setelah belasan prestasi yang saya raih di kancah nasional, sempat terpilih pula menjadi Hewlett-Packard Youth Ambassador dan Microsoft Student Ambassador hingga foto saya masuk Kompas, saya tidak pernah tau apa ibu bangga dengan saya… Yang jelas saya bangga sekali bisa punya ibu seperti beliau. Saya bisa jadi hari ini karena gemblengan ibu saya yang sangat keras.

Kasih Ibu

Saya tau tidak ada ibu yang SEMPURNA. Tidak ada manusia yang nilainya SEPULUH. Begitu pula ibu saya dan ibu Anda, mereka bukanlah orang yang sempurna, namun yang membuat mereka begitu berharga dalam hidup kita adalah bahwa dalam ketidaksempuraan merekalah, mereka banyak melakukan hal-hal BESAR dalam hidup mereka. Dari keterbatasan dan kasih sayang mereka berdualah kita bisa mengenal arti cinta sejati…

Cinta yang MURNI

Bukan cinta yang buta…
Namun cinta yang bisa melihat dengan SAN GAT JELAS!
Sebuah cinta yang tidak memberi apa – apa kecuali dirinya…
Sebuah kecintaan untuk menjadi perpanjangan cinta kasih Tuhan di dunia ini…
Dan ketika saya menemukan kekuatan cinta ini,
ternyata saya terhenyak bahwa kekuatan tersebut begitu dahsyat!
Dan hebatnya lagi, kekuatan cinta itu ada dalam diri kita semua,
kekuatan yang telah diberikan oleh Ibu kita saat kita dilahirkan ke dunia ini…

Sayangilah Ibu

Terima kasih Ibu…
Terima kasih Bunda…
Dua Tiket ke Bangkok yang sebentar lagi akan saya persembahkan kepada-mu tentu tidak akan sanggup membalas cintamu yang begitu tulus…

Cinta tidak memiliki apapun untuk dimiliki karena cinta sudah cukup bagi cinta…

0 komentar: