CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 05 Mei 2009

SAHABAT dan PACAR


Sip, Mungkin sebagian dari kalian ato bahkan semuanya pasti mempunyai yang kita sebut itu sebagai “sahabat”. Sebelum membahas lebih jauh, apa sih sebenernya arti dari “sahabat” itu? Ada yang bilang sahabat adalah teman dalam suka dan duka, tapi tahu batas dimana suatu saat ketika teman dapat masalah, kita harus membiarkan dia mengatasi masalahnya sendiri agar teman tersebut tumbuh lebih matang dan mandiri. Ada juga yang berpendapat lain yakni sahabat adalah orang yang bisa melihat kita dari hati ke hati, bukan karena tampang, materi, latar belakang, pendidikan dan lain-lain dsb. Masih bnyak pendapat yang lain, dan menurut kalian, apakah arti sesungguhnya dari sahabat?

Nah itu lah beberapa pengertian dari “sahabat” tersebut yang merupakan prolog dari tulisan ini. Sahabat kita tidak mengenal lawan jenis, dengan artian sahabat kita bisa perempuan atopun laki-laki, masalah gender sahabt itu sih terserah pada diri pribadi masing2 juga. Selanjutnya, jika sahabat kalian itu berbeda gender, mungkin bisa terjadi kasusu seperti ini : Kamu dan dia sudah mengenal cukup lama, dan secara alamiah maka terjalinlah hubungan persahabatan itu. Pada suatu saat, kamu merasakan ada sesuatu hal kepada dirinya, kita kenal sebagai kata sayang. Nah, masalahnya kamu merasakan rasa “sayang” itu tidak sekedar sayang sebagai sahabat, namun “rasa” sayang itu ingin melebihi dengan apa yang kamu dan dia jalani selama ini and juga takutnya jika dia tahu perasaanmu yang sesungguhnya dia akan menjauh darimu karena dia tidak ingn hubungan yang lebih.

Hmm..jadi, apa yang harus kamu lakukan??

*****

Memang sulit jika kita mempunyai perasaan terhadap sahabat kita sendiri. Yang paling kita khawatirkan ya tentu saja, persahabatan bisa menjadi renggang. Tpi, misalkan dia juga mempunyai perasaan yang sama apakah persahabatan itu akan masih tetap bertahan? Klo kemungkinannya buruk seperti itu, sebaiknya jangan pacaran dengan sahabat dong? Ya, ngak juga lah…

Kalo namanya udah timbul perasaan mah, ya mo digimanain lagi atuh? Kita ngak bisa begitu aja melarang diri kita ato orang lain untuk tidak mempunyai perasaan seperti itu, karena toh itu hak mereka kok, itu juga perasaan mereka? Orang lain gak bisa ngatur ato menyalahkan, tapi kita boleh saja memberi saran ato pendapat, bgitu…

Sekarang, apa yang harus kita lakukan? Yang pasti tuh, walopun kamu udh punya perasaan ke sahabatmu itu, jgn bersikap jadi canggung ke dianya karena tentunya dia akan curiga dan bertanya2 kenapa kamu jadi seperti itu, tapi boleh juga seperti itu, kalo emang metode kamu seperti itu yakni pura-pura canggung terus ngejauh, ngelakuin segala sesuatu yang ngebuat si sahabatmu itu bertanya-tanya dan mendasak(bukan maksa loh ya) agar ia menyatakan perasaanmu kepada dia. Dan siap-siap aja dengan resiko ditolak, tapi nantinya jangan malah jadi benci ke dianya, lebar dengan hubungan yang sudah kalian jalankan.

Atau kalo kamu itu cewe dan kyaknya ngak mungkin dong(gengsi katanya mah!) untuk nembak sahabat cowomu selain bisa cara yang diatas ya palingan nunggu aja ampe kamunya cape ati atopun nunggu dianya ampe punya perasaan yg sama ama kmu, tpi emang enak ya? nungguin orang yg gak jelas, dan kamu sendirinya juga terus berharap, padahal dia teh gak ada perasaan apa-apa. Ya, pasti ngak enak lah. Jadi ya mendingan cara yang pertama aja, walopun rada beresiko tapi lebih enak & jelas kepastiannya (lgipula emang kasus saya kyak gini kok ,hehe…)

Walaupun seperti itu, kmu emang harus pikirin juga mateng-mateng apa resikonya apabila kamu ambil keputusan seperti itu. Kayak yang apa sya bilang sebelumnya, kemungkinan terburuk adalah putusnya rantai persahabatan itu. Emang resiko banget, apalagi proses awal kita bersahabat dengan sesorang itu tidak melalui jalan yang mudah dan sebentar, butuh proses yang memakan waktu. Sedangkan kemungkinan terbaik adalah ternyata dia punya perasaan yang sama, bagus banget bukan? Lagipula, setelah jadi pacar akan lebih mudah, karena kita udah tahu orangnya kayak gimana, trus udah ngak mungkin jaim-jaiman lagi, dan juga pasti gampang nyambungnya… Begitu.

Kalo emang suka tapi gak pengen jadi pacar? Ya, gak apa-apa juga sih. Mungkin kalian berpendapat, sahabat tetaplah sahabat, pacar ya pacar, jadi pacar dan sahabat tidak bisa disatukan karena masing-masing punya kegunaan sendiri. Emang betul juga bagi orang yang berprinsip seperti ini, hanya saja kalian jangan sampai gara-gara ngak pengen sahabat itu jadi pacar kita walopun sbenernya kita suka, menjadikan kita mendem perasaan kita terus, yang akhirnya akan menyakitkan diri kita sendiri secara jiwa & perasaan.

Keputusan akhirnya juga ada di tangan kalian toh. Saya nulis posting ini juga hanya sekedar berbagi pengalaman apa yang baru saya alami, jadi saya juga tidak bisa berbicara teralu banyak. Yang hanya saya ingin tekankan adalah Terserah kamu aja kok, yang pasti jangan lupa kalian menganggap sahabat itu , lebih penting, kurang penting, atau sederajat terhadap pacar. Kalo kamu sudah bisa milih dari ketiganya, berarti kamu akan tau apa yang sebaiknya kamu lakukan, sedangkan kalau belum lebih baik pikirkan lagi dengan matang, agar tidak terjadi penyesalan di kemudian hari. Sip? Ok deh!

“Butuh waktu yang lama untuk membangun persahabatan, tapi hanya Butuh waktu yang singkat untuk menghancurkannya”

Hidup 3in2!!

(Yang diatas Trademark kami, gak boleh ada yg make)

0 komentar: